Tren Gig Economy Patahkan Stereotipe Kerja Harus Ngantor

HomeEkonomi

Tren Gig Economy Patahkan Stereotipe Kerja Harus Ngantor

Mengenal tren gig economy di era digital adalah hal penting untuk menambah wawasan bahwa mencari uang tidak selalu harus di kantor selama 8 jam. Sekar

Perdagangan Internasional Penting Bagi Negara yang Bekerja Sama
Negara Grup Tujuh dengan Perekonomian Paling Maju di Dunia
Mudahnya Investasi Emas untuk Pemula Walau Modal Minim

Mengenal tren gig economy di era digital adalah hal penting untuk menambah wawasan bahwa mencari uang tidak selalu harus di kantor selama 8 jam. Sekarang banyak generasi muda yang kreatif dan mandiri secara finansial melalui profesi sebagai kreator konten.

Bahkan tidak sedikit perusahaan juga menyadari pentingnya internet untuk mempublikasikan perusahaannya. Kemunculan tren ini secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan bagi banyak anak muda kreatif Indonesia sebelum lulus kuliah sekalipun.

Mengenal Tentang Tren Gig Economy

Untuk memahami tentang gig economy lebih jauh, mari pahami lebih dulu apa pengertian dari gig economy. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan orang-orang yang bekerja dalam kontrak pendek dan tidak memiliki posisi permanen di perusahaan. Pengertian di atas berdasarkan lansiran dari BBC.  Sementara kata gig berarti berhubungan dengan dunia hiburan.

Para pekerja di bidang ini tidak terbatas ruang maupun waktu karena bisa fleksibel kerja kapan saja dan dari mana saja. Mudahnya para pelaku dalam bidang ini disebut pekerja paruh waktu. Bicara soal kesejahteraan memang tidak terjamin selayaknya pegawai tetap swasta maupun pemerintahan yang mendapatkan gaji bulanan serta berbagai tunjangan lainnya.

Namun, apabila dilihat dari sisi positifnya maka tren gig economy ini justru menuntut orang-orang di dalamnya untuk benar-benar berjuang mendapatkan hasil terbaik, Sebab semakin besar kerja kerasnya maka semakin besar juga penghasilan yang didapatkan. Dengan begitu seharusnya sistem yang diusung dalam konsep kerja ini tipis sekali terhadap KKN.

Ketika kinerja seseorang rendah maka bayarannya juga rendah, sementara ketika kinerjanya tinggi maka bayaran dengan sendirinya akan mengikuti kinerja tersebut. Setiap pekerjaan memiliki positif dan negatif. Adapun preferensi terbaik bagi setiap orang bergantung pada apa tujuan bekerjanya.

Bidang Pekerjaan Gig Economy yang Wajib Dipahami

Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga hal ini sudah banyak dilakukan pada berbagai negara. Ada beberapa profesi yang termasuk kategori dan tren gig economy, di antaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Bidang Administrasi

    Bidang administrasi termasuk ke dalam trend satu ini apabila profesinya sebagai asisten manager, asisten virtual, serta teknisi farmasi. Beberapa profesi yang disebutkan memiliki fleksibilitas kerja lebih tinggi dibandingkan profesi bidang administrasi lainnya.

  • Bidang IT

    IT sebagai landasan terjadinya trend ini juga tentu termasuk sebagai pelaku di dalamnya. Bidang IT yang termasuk kategori fleksibel adalah data scientist, IT engineer, computer engineer, serta network analyst yang bisa kerja lebih santai atau lebih padat setiap harinya.

  • Bidang Kepenulisan

    Bidang kepenulisan juga termasuk ke dalam salah satu tren gig economy pada zaman sekarang. Profesi seperti penulis artikel, jurnalis digital, penulis UX, juga copywriter merupakan beberapa contoh pekerja di bidang kepenulisan yang meramaikan trend.

  • Bidang Kreatif

    Pada bidang kreatif kita sudah bisa melihat jelas dari banyaknya kreator konten bermunculan. Mulai dari Youtuber, Tiktoker, Selebgram, dan sejenisnya. Dalam usia muda bahkan mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk banyak orang di Indonesia. Penghasilan dari bidang konten kreator cukup mengesankan mencapai ratusan hingga miliaran rupiah perbulan.

  • Bidang Transportasi

    Pada bidang transportasi bisa dicontohkan dengan adanya ojek online dan sistem antar pesan makanan serta barang kilat. Sekarang ada lebih dari satu ojek online yang beroperasi melayani berbagai kebutuhan pelanggan di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Mengenal Pelaku dan Dampaknya

Pelaku utama dari kemunculan tren gig economy adalah perusahaan yang menyediakan regulasi kepada karyawannya untuk bekerja lebih fleksibel. Tentu tidak mudah  memberikan kepercayaan kepada pekerja lepas yang jarang bertatap muka. Selain perusahaan, adanya trend ini adalah pekerjanya sendiri, Pekerja memiliki komitmen terhadap tanggung jawab adalah pelaku sebenarnya.

Pengawasan yang longgar dari atasan tidak menjadi hambatan untuk memberikan yang terbaik. Para profesional di bidang teknologi digital yang menyediakan sarana untuk perusahaan dan pekerja terhubung tidak boleh ketinggalan. Bidang IT sekarang banyak peminatnya karena lapangan kerja luas. 3 pelaku besar kemunculan tren gig economy sudah diketahui, kini tengok dampaknya terhadap perekonomian.

Dampak positifnya lapangan kerja lebih terbuka lebar dan kreativitas para pelaku di dalamnya sangat teruji karena bayaran berdasarkan kinerja. Sementara dampak negatifnya dapat menimbulkan stereotip bahwa bekerja paruh waktu lebih menyenangkan dibandingkan kerja secara konvensional di kantor. Namun, ini kembali kepada pola pikir masing-masing orang dalam melihat suatu kondisi.

Kemunculan trend ini bukan hanya ramai di Indonesia, tetapi banyak dipraktikkan oleh berbagai negara lainnya. Bahkan konten kreator lebih mudah untuk saling terhubung satu sama lain karena adanya internet. Pekerjaan pada bidang apapun menghasilkan akhir terbaik ketika dijalani dengan serius. Itu menjadi pendorong tren gig economy semakin berkembang karena banyak pelaku menemukan minat serta bakatnya pada pekerjaan fleksibel.